Halmahera Selatan, majalah global.com – Desa Bobo Kec. Mandioli Utara Kabupaten Halmahera Selatan. Diduga memotong Gaji staf PPS sebsar Rp 250.000 Ribu perorangan. Sabtu, 6/4/2024.
Dugaan pemotongan gaji staf PPS muncul saat salah satu staf PPS desa bobo (Mudi), buka suara seharusnya gajinya Rp 1. 050.000,- seawi di berikan KPU, tapi kami hanya menerima di bulan Februari Rp. 800.000,-
Iya menguapkan, modus pemotongan ini sudah berulang kali dan kami dapat Gaji utuh (lengkap) hanya sekali Sebasar Rp 1.050.000,- sering kali di potong Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- Dan juga salah satu teman Staf, gajinya ditahan 2 bulan berturut-turut, tapi sudah diselesaikan di pangkas uang operasional PPS di bayar.
Dari keterangan salah satu anggota PPS ‘ Asri, mengungkapkan tidak tau alasan yang kongkrit (jelas) memotong gaji Staf PPS tersebut karena selama ini untuk urusan gaji berurusan langsung sekertaris PPS (Harta Samsudin) dan KETUA PPS (Bahri Suara).
Lanjut asri, mengungkapkan bahwa benar Staf PPS gajinya sering di potong, Bahakan bukan cuman itu, Operasional PPS juga tidak tau di gunakan untuk apa? Padahal operasional itu di gunakan untuk kegiatan aktifasi PPS, tetapi setiap kegiatan operasional tidak di keluarkan (digunakan), lebih fatalnya lagi saat hari Pencoblosan 14 Febuari 2024. Angaran operasional Kasih keluar hanya Untuk 4 bungkus MI Instan (POP MI),” terangnya.
“Seharusnya uang operasional itu di gunakan hal-hal penting dalam urusan kegiatan PPS seperti penerimaan kpps, pelantikan kpps dan saat pelno kecamatan untuk di jadikan uang transportasi dan uang makan selama pelno 2 hari di kecamatan sehingga tidak gunakan Gaji kita,” ungkapnya.
Saya berharap KPU kebupaten Halmahera Selatan bisa tegaskan agar uang yang di ambil bisa di kembalikan.
Dari keterangan Sekertaris PPS (Harta Samsudin)’. Untuk (pemotong) Gaji staf Karna urusan, Jasa Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dan Saldo rekening sekaligus transfer ke rekening perbadi salah satu anggota PPS (Fitria bahara),” tutupnya.
//Gandi
